- Perpaduan antara kebudayaan yang berbeda
- Menghasilkan budaya baru yang bersifat orisinil
- Tidak melenyapkan kepribadian budaya asal
Contoh Akuturasi India dan Nusantara
1) Agama Hindu yang masuk ke Indonesia
- Agama Hindhu di Indonesia memiliki perbedaan yang khas dengan agama Hindhu di India. Misalnya, pakaian yang dipakai para pendeta
- Agama Hindhu dibawa sampai di Nusantara bercampur dengan budaya lokal yang sudah cukup tinggi sehingga pengaruh Hindhu diterima meskipun melalui pemilahan dan pengolahan agar sesuai dengan kepribadian masyarakat setempat
- Seni Pertunjukan Wayang merupakan salah satu bentuk akulturasi antara budaya India (Hindu-Budha) dan Nusantara .
- Wayang merupakan budaya asli Nusantara, sementara cerita yang sering dipakai dalam pertunjukkannya sering mengambil dari cerita Ramayana (Karya Walmiki) atau Mahabarata (Karya Wiyasa)
- Candi Budha di India hanya berbentuk stupa saja
- Candi Borrobudur, merupakan bentuk akulturasi dengan cirikhas tersendiri.
- Ini memperlihatkan Indonesia hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia
Ikhtisar wujud akulturasi India dan Indonesia (Nusantara)
- Bahasa
- Religi/Sistem Kepercayaan
- Organisasi Sosial Kemasyarakatan
-Sistem Kasta
- Sistem Pengetahuan dan pendidikan
-Sistem Kalender tahun Caka yang disebut dengan Candra Sangkala yang angka hurufnya berupa kalimat atau gambaran kata
-Dikenalnya Pasraman yakni tempat pendidikan yang didirikan oleh kaum Brahmana. Dalam pasraman ini tidak hanya mempelajari agama Hindu saja namun pengetahuan lain, misalnya seni dan sastra (beberapa tokoh lahir dari sistem pendidikan ini, misalnya: Mpu Prapanca (Negara Kertagama), Mpu Tantular (Sutasoma), dll)
- Peralatan Hidup dan Teknologi
- Kesenian
-Seni Pertunjukan Wayang
Interaksi Sosial Budaya Lokal dan Islam
- Budaya Istana
-Pemakaian gelar sultan dan sistem kekhalifahan, misalnya misalnya, Sultan Hamengkubuwono di Yogyakarta yang bergelar Sayidin Panatagama Khalifatullah
-Bentuk fisik Istana yang juga mendapatkan pengaruh dari Barat
-Pakaian Tradisional raja maupun para pengawalnya
- Kesenian
- Masjid
Tiga Pola Pembantukan Budaya Islam (menurut Taufik Abdullah)
- Pola Samudra Pasai, islamisasi dilakukan melalui kekuasaan negara yang menjadikan Islam sebagai agama negara, bahkan hingga ke daerah pedalaman
- Pola Sulawesi Selatan, islamisasi melalui konversi pusat kekuasaan yakni desa
- Pola Jawa, islamisasi dilakukan dengan sinkritisme terhadap budaya lokal. Tokoh penyebaran Islam di Jawa adalah Wali Songo
Wali Songo (Sembilan Wali)
Penyebar Agama Islam di Nusantara, terutama di Pulau Jawa. Salah satu karya mereka adalah pertunjukan wayang kulit untuk menyebarkan Islam, padahal pencitraan manusia dalam sebuah gambar tidak dikenal pada masyarakat Arab. Inilah yang disebut sebagai perlawanan terhadap dominasi Arab terhadap penyebaran agama Islam di Nusantara
Sembilan Wali tersebut adalah: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati (Fatahilah)
Sumber: Catetan Gue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar