Sabtu, 10 Oktober 2009

PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL DAN ASING

Akulturasi
  • Perpaduan antara kebudayaan yang berbeda
  • Menghasilkan budaya baru yang bersifat orisinil
  • Tidak melenyapkan kepribadian budaya asal

 Contoh Akuturasi India dan Nusantara
1) Agama Hindu yang masuk ke Indonesia


  • Agama Hindhu di Indonesia memiliki perbedaan yang khas dengan agama Hindhu di India. Misalnya, pakaian yang dipakai para pendeta
  • Agama Hindhu dibawa sampai di Nusantara bercampur dengan budaya lokal yang sudah cukup tinggi sehingga pengaruh Hindhu diterima meskipun melalui pemilahan dan pengolahan agar sesuai dengan kepribadian masyarakat setempat
2) Seni Pertunjukkan Wayang Kulit
  • Seni Pertunjukan Wayang merupakan salah satu bentuk akulturasi antara budaya India (Hindu-Budha) dan Nusantara .
  • Wayang merupakan budaya asli Nusantara, sementara cerita yang sering dipakai dalam pertunjukkannya sering mengambil dari cerita Ramayana (Karya Walmiki) atau Mahabarata (Karya Wiyasa)
3) Candi Borrobuddur
  • Candi Budha di India hanya berbentuk stupa saja
  • Candi Borrobudur, merupakan bentuk akulturasi dengan cirikhas tersendiri.
  • Ini memperlihatkan Indonesia hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia

Ikhtisar wujud akulturasi India dan Indonesia (Nusantara)
  • Bahasa
Bahasa Sansekerta, huruf Pallawa

  • Religi/Sistem Kepercayaan
Dikenalnya agama Hindu dan Budha yang sudah mengalamai sinkritisme dengan kepercayaan animisme dan dinamisme loka

  • Organisasi Sosial Kemasyarakatan
-Sistem kerajaan yang dipimpin oleh raja yang dikultuskan menjadi seorang dewa
-Sistem Kasta

  • Sistem Pengetahuan dan pendidikan

-Sistem Kalender tahun Caka yang disebut dengan Candra Sangkala yang angka hurufnya berupa kalimat atau gambaran kata

-Dikenalnya Pasraman yakni tempat pendidikan yang didirikan oleh kaum Brahmana. Dalam pasraman ini tidak hanya mempelajari agama Hindu saja namun pengetahuan lain, misalnya seni dan sastra (beberapa tokoh lahir dari sistem pendidikan ini, misalnya: Mpu Prapanca (Negara Kertagama), Mpu Tantular (Sutasoma), dll)

  • Peralatan Hidup dan Teknologi
-Teknologi pembuatan candi dengan menggunakan dasar punden berundak, dan penulisan prasasti-prasasti maupun relief atau hiasan candi

  • Kesenian
-Relief candi Borobudur yang mengambil kisah Ramayana namun dengan setting Nusantara
-Seni Pertunjukan Wayang

Interaksi Sosial Budaya Lokal dan Islam
  • Budaya Istana

-Pemakaian gelar sultan dan sistem kekhalifahan, misalnya misalnya, Sultan Hamengkubuwono di Yogyakarta yang bergelar Sayidin Panatagama Khalifatullah
-Bentuk fisik Istana yang juga mendapatkan pengaruh dari Barat
-Pakaian Tradisional raja maupun para pengawalnya



  • Kesenian
-Munculnya karya sastra bertuliskan dan huruf arab gundul. Misalnya kitab Suluk Bonang, Suluk Sukrasa, Suluk Wujil, (Karya Sunan Bonang), Suluk Nitisruti, Nitipraja (karya Sultan Hanyokrokusumo)
  • Masjid
-Arsitektur masjid yang menggunakan konsep meru bukan kubah. (meru dikenal pada bangunan ibadah masyarakat Hindu, berbentuk segitiga bersusun)

Tiga Pola Pembantukan Budaya Islam (menurut Taufik Abdullah)
  • Pola Samudra Pasai, islamisasi dilakukan melalui kekuasaan negara yang menjadikan Islam sebagai agama negara, bahkan hingga ke daerah pedalaman
  • Pola Sulawesi Selatan, islamisasi melalui konversi pusat kekuasaan yakni desa
  • Pola Jawa, islamisasi dilakukan dengan sinkritisme terhadap budaya lokal. Tokoh penyebaran Islam di Jawa adalah Wali Songo

Wali Songo (Sembilan Wali)

Penyebar Agama Islam di Nusantara, terutama di Pulau Jawa. Salah satu karya mereka adalah pertunjukan wayang kulit untuk menyebarkan Islam, padahal pencitraan manusia dalam sebuah gambar tidak dikenal pada masyarakat Arab. Inilah yang disebut sebagai perlawanan terhadap dominasi Arab terhadap penyebaran agama Islam di Nusantara


Sembilan Wali tersebut adalah: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati (Fatahilah)

Sumber: Catetan Gue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar